Kamis, 13 Agustus 2009

Memberi & memakai waktu

DAFTAR ISI

A. BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL MEMBERI
Bacaan Alkitab
1. Kita Memberi Karena Anugerah Allah
2. Enam Bagian Dalam Tanggung Jawab Memberi

B. BERTANGGUNG JAWAB DALAM PENGGUNAAN WAKTU
Bacaan Alkitab
1. Waktu Untuk Berencana
2. Waktu Untuk Berdoa
3. Waktu Untuk Bekerja
4. Waktu Untuk Beribadah Dan Beristirahat
5. Kesimpulan

DOA

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pelajaran 05
BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL MEMBERI DAN MENGGUNAKAN WAKTU

A. BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL MEMBERI

Bacaan Alkitab: 2 Korintus 8:1-5.

Dalam pelajaran ini kita akan belajar dua hal tentang alasan mengapa
kita harus memberi. Pertama, kita bertanggung jawab untuk memberi
karena anugerah Allah. Kedua, ada enam bagian dalam tanggung jawab
memberi berdasarkan kisah pemberian orang-orang Makedonia.

Di dalam Kejadian 1, dikatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu.
Segala sesuatu adalah milik Allah. Kita adalah milik Allah; segala
sesuatu di sekitar kita adalah milik Allah. Tuhanlah yang empunya bumi
serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Mazmur
24:1. Jika kita tidak memiliki sesuatu, bagaimana kita bisa memberikan
sesuatu untuk Allah? Anugerah Allah mengijinkan kita untuk menggunakan
beberapa dari milik-Nya seakan-akan mereka adalah milik kita sendiri.

1. Kita Memberi karena Anugerah Allah

Pernahkah Anda melihat seorang ibu memberikan sebuah biskuit kepada
seorang anak yang sedang ia gendong? Seringkali anak itu mencoba
memberikan biskuit itu kepada ibu. Ibu tidak perlu makan biskuit
anaknya karena ia memiliki sekantong biskuit untuk dirinya sendiri.
Akan tetapi, anak itu ingin berbagi dengan ibunya yang telah
memberinya. Anugerah Allah bekerja dengan cara yang sama. Sebagai
anak-Nya kita ingin berbagi dengan Dia apa yang telah Ia berikan
kepada kita.

2. Enam Bagian Dalam Tanggung Jawab Memberi

Dalam 2 Korintus 8:1-5 Paulus berbicara tentang anugerah Allah yang
bekerja di Makedonia. Orang-orang Makedonia memberikan kembali
kepada Allah apa yang telah Allah berikan untuk mereka. Mereka
melakukan hal tersebut dengan cara membagikan berkat itu kepada
orang yang membutuhkan di Yerusalem. Orang-orang Korintus telah
berjanji untuk menolong, tetapi mereka tidak mengirimkan pemberian
mereka. Itulah sebabnya Paulus mengirimkan surat kepada jemaat
Korintus supaya hal ini menjadi pelajaran bagi mereka. Ia ingin
mereka mengetahui cara orang Makedonia dalam hal memberi. 2
Korintus 8:1. Sesuatu yang mengagumkan telah terjadi! Cara orang
Makedonia memberi menyenangkan hati Paulus. Ia yakin bahwa orang-
orang di Korintus akan bersemangat jika mereka mengetahui apa yang
telah terjadi. Ada enam hal yang telah dilakukan oleh orang-orang
Makedonia yang menunjukkan pemberian yang bertanggung jawab. Mari
kita lihat satu per satu.

Pertama dan hal terpenting ada dalam 2 Korintus 8:5. Mereka memberi
diri mereka sendiri. Mereka memberi diri dalam dua cara: Mereka
memberi diri mereka pertama dalam pertobatan dan iman agar menjadi
Kristen yang lahir baru. Kemudian mereka memberikan kehidupan total
mereka dalam pelayanan kepada Kristus. Seorang pemberi yang
bertanggung jawab harus memulai dengan cara seperti ini. Pertama,
yakinkan bahwa diri Anda sudah lahir baru dalam Kristus. Saat Anda
sudah yakin, berikanlah hidup Anda seluruhnya untuk melayani
Kristus. Anda berhak melangkah lebih jauh lagi dalam hal memberi
jika Anda telah melakukan dua hal ini.

Kedua, mereka tidak membiarkan hal-hal di sekeliling mereka
menentukan apa yang mereka beri. Banyak hal tidak berjalan dengan
baik bagi orang-orang Kristen di Makedonia. Dalam 2 Korintus 8:2,
Paulus menjelaskan bahwa mereka menderita dalam percobaan dan
penganiayaan. Lagipula, ayat ini mengatakan bahwa mereka sangat
miskin. Jika kita melihat keadaan mereka, kita melihat beberapa
alasan yang bisa mereka pakai untuk tidak memberi. Tetapi mereka
tidak memberi alasan. Mereka memberikan persembahan. Seorang
pemberi yang bertanggung jawab tidak mencari-cari alasan, tetapi
mencari kesempatan untuk memberi.

Ketiga, 2 Korintus 8:3 berkata bahwa mereka memberi berdasarkan
banyaknya yang mereka miliki. Mereka yang memiliki lebih banyak
memberi lebih banyak lagi. Mereka yang memiliki sedikit memberi
semampu mereka. Pemberian semacam ini disebut sebagai pemberian
seimbang. Pemberian seimbang berarti memberi suatu bagian atau satu
porsi dari apa yang Anda miliki. Perpuluhan adalah memberi
sepersepuluh dari apa yang Anda miliki. Ini adalah pemberian yang
seimbang. Yesus berkata bahwa kita tidak boleh melupakan untuk
memberikan perpuluhan kita. Matius 23:23. Yesus memberi semangat
untuk memberi secara seimbang.

Keempat, 2 Korintus 8:3 juga mengatakan bahwa mereka memberi
"melebihi kemampuan mereka". Mereka memberi lebih banyak dari apa
yang mampu mereka berikan. Pemberian semacam ini disebut memberi
dengan pengorbanan. Dalam Markus 12:41-44, orang janda itu memberi
semua yang ada padanya. Dalam Kisah Para Rasul 2:45 orang-orang
Kristen memberi segala sesuatu. Tidak ada dalam Alkitab bahwa Tuhan
mengatakan untuk memberi lebih sedikit daripada sepersepuluh,
tetapi memberi seperpuluh tidak selalu mencukupi. Ada waktu-waktu
dimana seorang pemberi yang bertanggung jawab memberi dengan
pengorbanan.

Kelima, orang-orang Makedonia memberi sebab mereka ingin memberi. 2
Korintus 8:4 mengatakan bahwa mereka memohon untuk dapat memberi
dan kemudian memberi dengan sukacita. Tidak ada tempat di dalam
gereja untuk pemberian terpaksa. Orang-orang harus memberi dengan
rela sebab mereka ingin memberi. Memberi dengan tanggung jawab
berarti memberi dengan sukarela.

Keenam, mereka memberi sesuai dengan kehendak Allah. 2 Korintus
8:5. Suatu pertanyaan yang sangat sulit muncul saat kita memikirkan
pemberian semacam ini. Pertanyaannya adalah, "Berapa banyak
seharusnya saya memberi?" Beberapa orang berkata berikanlah
semuanya dan biarkan gereja memutuskan bagian apa yang diberikan
kembali kepada Anda. Beberapa gereja menghendaki para imam/pendeta
mereka untuk melakukan hal ini. Beberapa pemimpin gereja berkata
bahwa Anda harus memberi sejumlah yang ditentukan oleh gereja.
Masih ada yang lain lagi berkata bahwa Anda harus memberi
perpuluhan anda. Jika Anda memberi perpuluhan, mereka berkata bahwa
itu sudah meliputi semua tanggung jawab Anda dalam hal memberi.
Orang-orang Kristen yang murni kadang-kadang berkata bahwa Anda
harus memberi sampai Anda menderita. Mereka berkata bahwa memberi
sampai ia menderita membuktikan bahwa ia benar-benar memberi
dengan pengorbanan. Orang Kristen lainnya yang sama murninya
berkata bahwa Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Mereka berkata bahwa kita tidak perlu memberi sampai menderita
tetapi berilah sampai bersukacita.

Dengan jawaban-jawaban yang berbeda-beda ini, bagaimana kita dapat
mengetahui mana yang benar? Hanya ada satu jawaban yang benar, kita
harus memberi berdasarkan kehendak Allah. 2 Korintus 8:5. Kita
harus memberi apa yang Tuhan katakan untuk kita berikan pada saat
ini.


B. BERTANGGUNG JAWAB DALAM PENGGUNAAN WAKTU

Bacaan Alkitab: Mazmur 90:12; Pengkhotbah 12:1; Pengkhotbah 3:1-11;
Efesus 5:15-16.

Tuhan juga memberikan kepada setiap orang suatu pemberian yang jauh
lebih berharga daripada uang. Tak seorangpun dapat membeli apa yang
telah diberikan Tuhan ini. Tidak ada cara lain untuk memperoleh
kecuali menerimanya dari Tuhan. Apakah pemberian itu? Itu adalah
waktu. Tuhan memberikan waktu kepada kita untuk digunakan, sehingga
waktu yang kita punya bukanlah benar-benar milik kita, melainkan milik
Tuhan. Bagaimana kita dapat menggunakan waktu yang telah diberikan
Tuhan dengan cara yang terbaik?

1. Waktu untuk Berencana

Bacalah Mazmur 90:12.

Pertama, kita harus merencanakan bagaimana kita ingin menggunakan
waktu kita, sebagaimana Tuhan memimpin kita. Kita harus mendaftar
segala sesuatu yang ingin kita lakukan, termasuk berdoa, belajar
Alkitab, berbakti dan semua kegiatan kita. Jika kita
merencanakannya, kita dapat memilih bagaimana kita akan menggunakan
hari-hari dan jam-jam kita. Jika kita gagal berencana, waktu akan
berlalu, lalu kita akan heran atau menyesali apa yang telah terjadi
pada waktu itu. Tanpa sebuah rencana kita tidak akan melakukan hal-
hal yang ingin kita lakukan.

Kita harus merencanakan apa yang ingin kita lakukan di dalam waktu
setahun, sebulan maupun dalam waktu seminggu. Kita harus
merencanakan bagaimana hari kita akan digunakan. Tulislah hal-hal
yang ingin dilakukan pada selembar kertas. Bahkan waktu beberapa
menitpun akan berharga jika kita merencanakan bagaimana kita akan
menggunakannya. Mungkin kita memerlukan waktu rapat selama 10 menit
dengan teman kita untuk merencanakan sebuah program. Kita harus
memikirkan tentang apa yang harus diputuskan dan membuat daftar
untuk barang-barang yang dibutuhkan. Kemudian kita akan
mempertimbangkan yang terpenting untuk dilakukan pertama, sehingga
jika ada beberapa hal belum selesai, paling tidak hal-hal
terpenting sudah dilaksanakan. Baca lagi Mazmur 90:12.

2. Waktu untuk Berdoa

Bacalah Mazmur 5:4.

Bagian terpenting dari setiap hari adalah memulai hari bersama
dengan Tuhan. Kita harus merencanakan untuk menyediakan waktu
bersama-Nya setiap pagi sebelum kita melakukan hal lainnya. Selama
waktu itu kita akan memuji Tuhan dan bersyukur atas berkat-berkat-
Nya. Kita perlu membaca Firman-Nya dan membiarkan Dia berbicara
kepada kita. Kita akan meminta-Nya untuk memberkati permintaan-
permintaan kita dan mengawasi kegiatan-kegiatan kita sepanjang
hari. Tidak ada bagian dari hari itu yang terpenting dari waktu
kita bersama Tuhan. Seluruh hari itu akan menjadi lebih baik jika
kita memulainya bersama dengan Dia. Mungkin kita perlu bangun lebih
pagi dari biasa. Akan lebih berharga jika kita kehilangan waktu
beberapa menit untuk tidur agar kita dapat memulai hari bersama
dengan Allah.

3. Waktu untuk Bekerja

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah
itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan,
pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan
pergi. Pengkhotbah 9:10.

Kita harus selalu menyediakan waktu yang benar untuk tanggung jawab
pekerjaan atau sekolah. Ini juga merupakan pemberian dari Allah,
dan kita harus mengusahakannya dengan sebaik-baiknya. Jika kita
mendapat pekerjaan, kita harus bersyukur kepada Tuhan atas
pekerjaan itu dan memberikan yang terbaik untuk majikan kita. Kita
mengharapkan dia untuk membayar kita atas pekerjaan kita. Dia juga
mengharapkan kita bekerja dengan baik karena ia menggaji kita. Kita
akan berlaku tidak jujur jika kita tidak memberikan satu hari kerja
yang baik untuk gaji yang kita dapatkan. Kita seharusnya jangan
pernah mencoba untuk memberikan lebih sedikit dari yang majikan
kita harapkan. Pekerjaan sekolah juga pantas menerima usaha terbaik
kita. Kita memiliki berkat yang besar pada saat kita memiliki
kesempatan untuk bersekolah. Yesus mengajarkan pentingnya
mempersiapkan diri untuk pekerjaan di masa depan. Yesus sendiri
menghabiskan 30 tahun sebelum Ia memulai pelayanan-Nya. Kemudian
setelah dibaptis Ia pergi ke padang gurun selama 40 hari dalam
persiapan untuk pekerjaan yang akan Ia lakukan. Bacalah Markus 1:9-
13. Ia juga menghabiskan banyak waktu bersama dengan para murid-Nya
dan mengajar mereka sebelum mereka memulai pekerjaan mereka. Tuhan
tidak akan memberikan kesempatan bersekolah jika Ia tidak ingin
kita menggunakan waktu persiapan itu untuk pekerjaan di masa depan.

Kadang-kadang pelajaran-pelajaran itu kelihatannya kurang penting.
Mungkin kita merasa bahwa kita tidak perlu mempelajari beberapa hal
yang guru ajarkan kepada kita. Penulis Pengkhotbah 3:1-11 mengajar
kita bahwa ada waktu untuk segala sesuatu. Ketika Tuhan memberi
kita kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang baru, kita harus
mencoba dengan tekun untuk mengerti hal itu. Kita selalu tidak tahu
bagaimana Ia merencanakan untuk menggunakannya di masa yang akan
datang. Ia mungkin memiliki rencana-rencana untuk kita dimana Ia
memakai pelajaran-pelajaran yang dulunya kita anggap tidak penting
itu.

4. Waktu untuk Beribadah dan Beristirahat

Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Keluaran 20:8.

Tuhan menyisihkan satu hari dari seminggu dan memberitahu kita
untuk menjaganya agar tetap kudus. Ini berarti bahwa pada hari yang
dikhususkan untuk istirahat dan penyembahan ini, kita tidak akan
melakukan aktivitas yang biasa kita lakukan sepanjang minggu.
Tetapi ini bukan berarti bahwa kita harus menolak semua pekerjaan.
Baca Matius 12:9-12.

Hari Minggu adalah sebuah hari bagi orang Kristen pergi ke gereja
dan menyembah Allah. Hari itu adalah hari untuk berdoa dan
mempelajari Alkitab. Hal inilah yang terpenting untuk dilakukan
orang Kristen pada hari Minggu. Hari itu juga baik untuk
beristirahat, relaks/santai, mengunjungi teman-teman dan mencari
kawan-kawan baru. Hari itu adalah waktu untuk memuji Tuhan yang
mana kadang-kadang sulit dilakukan di sepanjang minggu yang sibuk.

5. Kesimpulan

Setiap hari pada waktu kita berdoa kepada Tuhan, kita harus minta
kepada-Nya untuk menolong kita merencanakan jadwal hari itu.
Kemudian kita harus meminta-Nya untuk memberkati segala rencana
kita agar dilakukan sesuai dengan apa yang telah Ia berikan kepada
kita. Kita harus meminta agar Ia menolong kita melihat cara-cara
yang dapat kita lakukan untuk membantu orang lain dalam nama-Nya.
Tuhan akan memberkati kita saat kita mencari pimpinan-Nya dalam
menggunakan waktu kita.

DOA

"Terima kasih Bapa, untuk pelajaran yang Engkau berikan kepadaku saat ini, khususnya tentang keuangan dan tentang waktu. Aku menyadari bahwa
segala sesuatu yang aku punya adalah berasal dari Engkau. Karena itu ajarkan kepadaku untuk bertanggung jawab dan mengelolanya dengan baik.
Amin."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar