Jumat, 14 Agustus 2009

Rumah tangga kristen

DAFTAR ISI

A. ORANG TUA DALAM RUMAH TANGGA KRISTEN
Ayat Hafalan
1. Karunia Tuhan
2. Rencana Untuk Mereka
3. Mengajar Mereka
4. Merawat dan Memelihara Mereka
5. Mengasuh Mereka
6. Membimbing Mereka
7. Bersaksi bagi Mereka
8. Mengasihi Mereka

B. ANAK-ANAK DALAM KELUARGA KRISTEN
1. Ketaatan
2. Kasih Allah Kepada Anak-Anak
3. Allah Ada di Atas Para Orang tua
4. Ketika Anak-Anak Menjadi Dewasa

DOA

______________________________________________________________________


RUMAH TANGGA KRISTEN
====================


A. ORANG TUA DALAM RUMAH TANGGA KRISTEN

Ayat Hafalan:

"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitlah amarah di hati anak-
anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."
Efe 6:4.

1. Karunia Tuhan

Anak-anak yang diberikan kepada suami dan istri merupakan karunia
Tuhan. Ketika Esau bertanya kepada Yakub tentang orang-orang yang
bersama-sama dengan dia, Yakub berkata bahwa mereka adalah "Anak-anak
yang telah dikaruniakan Allah kepada hambamu ini." Kej 33:5. Beberapa
tahun kemudian, ketika Yusuf ada di Mesir, dia menunjukkan dua
anaknya kepada Yakub yang sudah tua dan berkata, "Inilah anak-anakku
yang telah diberikan Allah kepadaku di sini." Kej 48:9.

Pemazmur menulis,"Sesungguhnya anak-anak lelaki adalah milik pusaka
dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah." Maz 127:3.
Dalam Perjanjian Lama, orang-orang umumnya hanya berbicara tentang
anak-anak lelaki. Mereka kadang-kadang melupakan nilai dari anak-anak
perempuan. Kristus datang ke dunia dalam bentuk manusia untuk
memulihkan umat manusia ke dalam rencana Allah yang mula-mula.
Sungguh dalam Kristus "tidak ada laki-laki atau perempuan" Gal 3:28.
Karunia Allah adalah anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.

Renungkan kembali tentang rencana Allah yang indah dalam pernikahan
antara seorang pria dan wanita yang saling mengasihi dan menghormati
Tuhan. Ingatlah kembali bahwa anak-anak adalah merupakan karunia
Tuhan. Tuhan memberikan karunia berupa anak-anak di dalam beberapa
rumah tangga; di beberapa rumah tangga yang lain yang juga dikasihi-
Nya, Dia memberikan karunia yang lain. Kita akan mempelajari lebih
banyak tentang rumah tangga tanpa anak dalam pelajaran berikutnya.
Sekarang marilah kita mempelajari tanggung jawab dari orang tua
terhadap anak-anak sebagai karunia yang indah.

2. Rencana untuk Mereka

Tanggung jawab apa yang dimiliki oleh orang tua dalam merencanakan
besar kecilnya keluarga mereka? Apakah mereka seharusnya memunyai
anak sebanyak mungkin menurut kekuatan tubuh mereka? Dalam beberapa
masyarakat tradisional, tiap keluarga ingin memunyai anak sebanyak
mungkin. Anak-anak merupakan kebanggaan keluarga; mereka diperlukan
sebagai para pekerja. Banyak anak yang meninggal sebelum usia dewasa.
Ada banyak faktor di Indonesia sekarang yang membuat pemerintah
memikirkan program yang sungguh-sungguh mengenai keluarga berencana.
Hal ini termasuk perlunya memikirkan tingginya biaya untuk
membesarkan dan menyekolahkan anak-anak yang sering tidak sebanding
dengan pendapatan keluarga. Angka kelahiran yang tinggi juga telah
menambah masalah di Indonesia, misalnya kelaparan, kekurangan gizi,
terbatasnya sekolah dan pengobatan, dll.. Alkitab memerintahkan untuk
bertanggung jawab dalam merencanakan keluarga yang baik. "Tetapi jika
ada orang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak
beriman." (1Ti 5:8). Orang tua Kristen perlu berdoa untuk
mempertimbangkan jumlah anak yang bisa mereka asuh.

Seorang penulis dari Afrika, John S. Mbiti, mengatakan, "menjadi
orang tua adalah suatu tanggung jawab yang besar. Anda melecehkan
kesempatan dan kepercayaan itu jika Anda menjalaninya dengan ceroboh,
jika Anda menjalankannya dengan cara dimana Anda hanya membuat anak-
anak merana, lapar, berpakaian yang tidak layak, tidak berpendidikan,
dan merasa rendah diri di masyarakat. Hal utama yang harus diketahui
orang tua sekarang ini adalah berapa jumlah anak yang bisa diasuh
dengan layak sehingga nantinya menjadi pribadi yang sehat, bahagia,
berkembang dengan baik, dan bisa menjadi bagian yang memberkati
masyarakat dan bangsa."

3. Mengajar Mereka

Supaya bisa diterima masyarakat dan bangsa dengan baik, orang tua
Kristen hendaknya membimbing perkembangan anak-anak mereka ke dalam
jalan-jalan Tuhan. "Sebab Aku telah memilih dia, supaya
diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya
tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan
kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa
yang dijanjikan-Nya kepadanya." (Kej 18:19). Ayat ini menyebutkan
tentang perintah Allah yang harus diikuti Abraham sehingga Allah
dapat membawa Abraham ke tanah yang sudah dijanjikan-Nya. Apakah dua
hal yang harus dilakukan anak-anak dan seisi rumah Abraham dilakukan
untuk "berjalan menurut jalan Tuhan?"

Mungkinkah Allah membuat bangsa yang besar dari anak-anak Abraham
jika mereka tidak melakukan yang benar dan adil? Bagaimana mungkin
anak-anak Anda menggenapi rencana Allah bagi mereka jika Anda tidak
mengajarkan kepada mereka untuk menurut jalan-jalan Tuhan? Tuhan
memberikan janji ini: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut
baginya maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan
itu." (Ams 22:6).

"Sesungguhnya diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak
pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis."
kata Yesus, Mat 11:11. Bacalah Luk 1:6 untuk mempelajari macam
lingkungan rumah tangga yang disediakan Zakharia dan Elisabet bagi
Yohanes. Dapatkah Anda mengikuti contoh yang diberikan Zakharia dan
Elisabet? Alkitab mengatakan bahwa mereka "keduanya adalah benar di
hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan
dengan tidak bercacat."

4. Merawat dan Memelihara Mereka

Alkitab memberikan perintah yang khusus kepada orang tua. Paulus
menggambarkan hubungannya dengan orang-orang Kristen di Korintus
dengan mengatakan, "Karena bukan anak-anak yang mengumpulkan harta
untuk orangtuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya." (1Ko
12:14). Paulus mengatakan bahwa dengan sukacita ia akan memberikan
apa yang dia punya untuk orang-orang Korintus. Haruskah orang tua
mempunyai permintaan terhadap anak-anaknya yang menyebabkan kesulitan
keuangan yang besar? Permintaan-permintaan tersebut termasuk pesta,
pesta pernikahan, hadiah yang mahal, dll.. Sebagai orang yang baru
dewasa, Anda mungkin tidak bisa mengubah cara yang dipakai orang tua
Anda. Tapi Anda harus belajar mengikuti ajaran-ajaran Kristen ketika
Anda menjadi orang tua.

5. Mengasuh Mereka

Paulus memberikan suatu perintah yang pasti kepada para orang tua.
"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-
anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."
Efe 6:4.

Musa telah memimpin bangsa Israel sampai diusia tuanya. Dalam pidato
perpisahannya, dia memberikan perintah yang terakhir dari Tuhan.
Bacalah Ula 6 untuk mempelajari perintah-perintah yang penting
ini. Bagaimana bangsa Israel mengatakan kebenaran-kebenaran ini
kepada anak-anak mereka? Lihatlah ayat Ula 6:6-9.

Ayat Ula 6:4 memberikan perintah Allah yang Agung. Saat Anda membaca
ayat Ula 6:7 carilah beberapa "waktu untuk pengajaran Firman Allah"
yang bisa dipakai oleh seluruh keluarga untuk mengajar anak-anak.
Perhatikan bagaimana Allah menjadi pusat bagi keluarga pada masa itu.
Anak-anak diajarkan tentang Firman Tuhan dengan rajin dan rutin.

6. Membimbing Mereka

Luk 2:52 menyebutkan kepada kita bahwa Yesus "makin bertambah besar
dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia."
Dengan menggunakan empat bidang berikut ini, pikirkanlah sikap-sikap
dan kecakapan-kecakapan yang ingin anak-anak Anda miliki jika mereka
dewasa nantinya. Bagaimana cara terbaik yang bisa Anda tempuh untuk
mengembangkan kecakapan dan sikap mental anak-anak? Pendidikan apa
yang Anda inginkan bagi anak-anak Anda? Pikirkanlah juga perkembangan
secara fisik. Apa yang perlu diketahui anak-anak Anda mengenai tubuh
mereka agar mereka bisa memperlakukan tubuh mereka dengan benar
sebagai Bait Roh Kudus? Apa yang perlu diketahui, dialami, dilakukan
anak-anak untuk bisa bertumbuh secara rohani? Apa yang seharusnya
menjadi ciri hubungan mereka dengan Allah? Bagaimana mereka perlu
berhubungan dengan orang lain - dengan orang Kristen dan non-Kristen?

7. Bersaksi Bagi Mereka

Ceritakan pada anak-anak Anda tentang pekerjaan Tuhan dalam hidup
Anda. Ceritakan kepada mereka pada waktu Tuhan menyembuhkan Anda, atau
ketika Allah dengan ajaib menyediakan makanan bagi Anda saat Anda
tidak mempunyai uang. Ceritakan kepada mereka bagaimana perbuatan
Tuhan selama ini kepada Anda. Maz 78:4, "Kami tidak hendak sembunyikan
terhadap anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan
yang kemudian puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya dan perbuatan-
perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya." Ambil Alkitab Anda sekarang
dan bacalah Maz 78:1-7. Ceritakan tentang kebaikan Tuhan kepada anak-
anak Anda. Maka, mereka juga akan menaruh kepercayaan mereka terhadap
Tuhan.

8. Mengasihi Mereka

Tunjukkan kedekatan Anda kepada anak-anak. Jika mereka melakukan
sesuatu yang baik, berikan pujian, ungkapkan, "Aku mengasihi engkau,"
dalam perkataan dan perbuatan. Dorong dan bimbing serta ajar mereka
secara pribadi. Ada saatnya tiap orang tua meluangkan waktu sendiri
dengan tiap anaknya.

Ajarkan kepada anak-anak Anda tentang Firman Tuhan dan berdoalah
dengan anak-anak Anda. Firman Tuhan dapat memberikan hikmat kepada
anak-anak Anda menuju kepada keselamatan melalui iman dalam Yesus
Kristus.


B ANAK-ANAK DALAM KELUARGA KRISTEN

Ayat Hafalan:

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena
haruslah demikian." Efe 6:1

"Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-
nyiakan ajaran ibumu. Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada
hatimu, kalungkanlah pada lehermu." Ams 6:20-21. Allah
memberikan kepada Musa sepuluh perintah, ya hanya sepuluh peraturan
yang paling penting untuk menuntun hidup kita. Perintah yang kelima
adalah, "Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan
kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik
keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu."
Ula 5:16. Paulus menyebutkan perintah ini dengan suatu janji,
Efe 6:2.

1. Ketaatan

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah
yang indah di dalam Tuhan." (Kol 3:20). Alasan apa yang diberikan
oleh Paulus agar mentaati orang tua dalam segala hal?

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah
demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu - ini adalah suatu perintah
yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu
berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efe 6:1-3). Paulus
menuliskan ayat-ayat ini dalam sebuah surat ketika dia sudah tua dan
ada di dalam penjara. Dia bukanlah seorang penjahat; dia salah satu
murid Tuhan Yesus yang sejati. Paulus melayani dengan nasihat-nasihat
yang penuh kasih kepada semua orang. Dalam tes ini dia
mengikutsertakan anak-anak dan orang tua. Bacalah Rom 1:30 dan
2Ti 3:2. Apakah Anda memerhatikan bahwa ketidaktaatan kepada orang tua
adalah termasuk sebagai dosa yang paling jahat? Baik ayah maupun ibu,
keduanya harus dihormati.

2. Kasih Allah kepada Anak-Anak

Kasih Allah kepada anak-anak merupakan alasan yang utama mengapa Dia
menekankan ketaatan kepada orang tua. Tuhan berfirman kepada kita
untuk menghormati orang tua, "supaya kamu berbahagia dan panjang
umurmu di bumi." Efe 6:3. Anak-anak tidak bisa secara alamiah
mengetahui untuk "menolak yang jahat dan memilih yang baik." Mereka
mesti bertumbuh dalam hikmat ini, mereka mesti diajarkan pengetahuan
ini. Orang tua adalah guru kedua yang penting setelah Tuhan sendiri.
Bacalah masa kecil Yesus dalam Luk 2:41-51. Sebagai anak kecil,
bagaimana Yesus melaksanakan perintah taurat yang kelima ini?

Efe 5 berbicara tentang para istri yang harus merendahkan diri/taat
kepada suami mereka. Dalam Efe 6, suami dan istri sekarang disebut
orang tua. Anak-anak hendaknya mentaati orang tua mereka. Tidak ada
keterangan yang menyebutkan bahwa salah satu orang tua berhak atas
penghormatan yang lebih besar dari yang lain.

3. Allah Ada di atas Para Orang Tua

Kis 5:29 menunjukkan suatu masa dimana ditunjukkan sikap agar kita
lebih mengasihi Tuhan dari pada yang lain. "Kita harus mentaati Allah
lebih daripada manusia" Jika orang tua kita meminta agar kita berbuat
yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, kita harus mentaati Allah.
Allah berbicara kepada anak-anak, dan kehendak Allah harus menjadi
yang pertama, bahkan sebelum kehendak orang tua. Samuel hanyalah
seorang anak kecil ketika dengan cara yang ajaib Tuhan datang pada
malam hari di tempat tidurnya dan berbicara kepadanya. Lihatlah dalam
1Sa 3.

Bahkan ketika maksud untuk mentaati Tuhan bertentangan dengan
kehendak orang tua, kita tidak boleh begitu saja meremehkan keinginan
orang tua kita. Kita harus berusaha sedemikian untuk mencapai suatu
persetujuan. Kita tidak boleh marah terhadap mereka, atau membuat
mereka marah. Kita hendaknya menunjukkan kepada mereka segala bentuk
kasih dan penghormatan meskipun mereka menentang kehendak Tuhan.

Petrus mengingatkan kepada kita bahwa seorang Kristen harus rendah
hati dalam semua hubungan. "Demikian jugalah kamu, hai orang-orang
muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua,
rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: 'Allah
menentang orang-orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang
rendah hati.'" (1Pe 5:5). Ketika kehendak orang tua bertentangan
dengan perintah Tuhan, seorang Kristen memilih jalan Tuhan dengan
kelembutan dan kerendahan hati.

4. Ketika Anak-Anak Menjadi Dewasa

Orang dewasa pun harus terus menghormati orang tua mereka. Seorang
anak yang telah dewasa mungkin hidup jauh dari orang tua dan harus
membuat sebagian besar keputusan sendiri. Perpisahan ini dapat
menyebabkan kekuatiran bagi orang tua mereka. Mereka mungkin akan
merasa ditinggalkan atau bahkan ditolak kalau anak-anak mereka yang
telah "modern" tidak menjaga suatu hubungan yang dekat. Selalu ada
perbedaan dalam tiap generasi dari umat manusia. Hal ini nyata
khususnya di negara-negara dimana gaya hidup berubah dengan cepat.
Anak-anak yang sudah dewasa perlu untuk menjaga hubungan yang dekat
dengan orang tua mereka, untuk memberitahu mereka bahwa mereka masih
dikasihi dan dihormati.

Usia tua sering membawa masalah yang memerlukan perhatian yang penuh
kasih dari anak-anak yang sudah dewasa. Dalam Mar 7 Yesus menegur
para pemimpin agama pada masa itu karena melaksanakan tradisi mereka
namun tidak betul-betul memerhatikan kebutuhan orang tua dan
menghormati mereka. Di dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara
ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus
melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah
Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada
murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia
dalam rumahnya. Yoh 19:25-27 Ayat ini menceritakan bagaimana Yesus
membuat suatu rencana untuk merawat ibunya bahkan ketika Dia hampir
mati di atas kayu salib. Seperti Yesus yang menunjukkan penghormatan
dan perhatian untuk ibunya selama hidupnya, orang-orang Kristen saat
ini perlu memegang perintah Tuhan untuk menghormati orang tua mereka.


DOA

"Bapa, terima kasih untuk anak-anak yang Kau karuniakan bagi kami.
Berilah kami hikmat untuk dapat menjadi orang tua yang baik bagi
mereka. Amin"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar