Rabu, 12 Agustus 2009

Penciptaan manusia

DAFTAR ISI

Teks Alkitab

Ayat Kunci

1. Penciptaan Manusia

a. Tuhan adalah Pencipta Manusia.

b. Bagaimana manusia diciptakan?

2. Susunan Natur Manusia

a. Trikotomi.

b. Dikotomi.

c. Monokotomi.

3. Kondisi Adam Pada Waktu Diciptakan

4. Tujuan Allah Menciptakan Manusia

DOA

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TEKS ALKITAB

Kejadian 1:26-31, 2:1-20

AYAT KUNCI

Kejadian 1:26

Dalam pelajaran pertama, kita telah mempelajari bahwa Tuhan adalah

Pencipta segala sesuatu - alam ini dan segala yang ada di dalamnya. Ia

menciptakan semua makhluk hidup seperti burung, ikan dan binatang dan

memberi kemampuan kepada mereka untuk berkembang biak menurut

ketetapan-Nya yaitu "berkembang biak menurut jenisnya masing-masing."

Tidak ada binatang yang dapat berganti jenis menjadi jenis binatang

yang lain. Ketetapan ini masih berlaku hingga hari ini. Setiap makhluk

hidup melahirkan keturunan atau anak menurut jenisnya.

1. PENCIPTAAN MANUSIA

a. Tuhan adalah Pencipta Manusia

Keberadaan manusia di atas bumi ini bukanlah muncul dengan

sendirinya atau hasil proses evolusi dari binatang. Dengan tegas

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan sendirilah yang menciptakannya.

"Berfirmanlah Tuhan: "Baiklah Kita menjadikan manusia ... maka

Allah menciptakan manusia itu ...." Kejadian 1:26, 27

"Yesus berkata,"Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka

laki-laki dan perempuan." Markus 10:6

b. Bagaimana Tuhan Menciptakan Manusia?

Alkitab melaporkan bahwa manusia diciptakan Tuhan pada hari ke enam

dari seluruh rangkaian penciptaan yang ada. Manusia itu diciptakan

menurut gambar dan rupa Allah.

"Maka Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut

gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; ... itulah hari keenam." Kejadian

1:26-31

Apa artinya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah?

Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah berarti adanya unsur-

unsur tertentu yang Allah ciptakan di dalam diri manusia yang

menyebabkan manusia itu menjadi makhuk mulia melebihi ciptaan Allah

lainnya. Unsur-unsur tertentu tersebut misalnya adalah pikiran,

spiritualitas dan lain-lain yang menyebabkan manusia bisa berpikir,

memiliki hikmat, mengasihi, bersekutu dengan Tuhan dan lain-lain.

Namun demikian, walaupun manusia diciptakan menurut gambar dan rupa

Allah, perlu diingat bahwa terdapat perbedaan kualitas antara

ciptaan dan Penciptanya. Bagaimanakah manusia pertama itu

diciptakan? Ia diciptakan dari tanah, lalu Allah menghembuskan

nafas-Nya ke dalam hidung. Kejadian 2:7 menyatakan: "Kemudian Tuhan

Allah mengambil sedikit tanah, membentuknya menjadi seorang

manusia, lalu menghembuskan nafas yang memberikan hidup ke dalam

lobang hidungnya" (BIS).

Manusia pertama yang diciptakan-Nya itu bernama Adam. Setelah

menciptakan Adam, Tuhan memandang tidak baik jika Adam sendirian,

maka diciptakan-Nya-lah seorang penolong yang sepadan dengan Adam.

Bagaimana penolong Adam itu diciptakan? Ketika Tuhan membuat Adam

tidur nyenyak. Tuhan mengambil salah satu dari rusuk Adam, kemudian

menutup tempat itu dengan daging. Dari rusuk Adam itulah dibangun

Allah seorang perempuan. Ia bernama Hawa. Kejadian 2:18-22; 3:20.

Demikianlah kisah Tuhan menciptakan manusia.

2. SUSUNAN NATUR MANUSIA

Pada umumnya terdapat tiga teori pembagian natur manusia dalam

teologia, yaitu trikotomi, dikotomi dan monokotomi.

a. Trikotomi

Trikotomi adalah pandangan yang percaya bahwa natur manusia terdiri

dari tiga bagian, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Menurut teori ini

ketika Allah menciptakan manusia, Allah memberikan tiga unsur utama

di dalam diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh.

Tubuh adalah unsur lahiriah manusia yang dapat dilihat yang

melaluinya manusia dapat melihat, mendengar, menyentuh dan

sebagainya.

Jiwa adalah unsur batiniah manusia yang tidak dapat dilihat. Jiwa

manusia terdiri dari tiga unsur utama yaitu pikiran, emosi

(perasaaan) dan kehendak. Dengan pikirannya, manusia dapat

berpikir, Dengan perasaannya manusia dapat mengasihi dan dengan

kehendaknya, manusia dapat memilih.

Roh adalah unsur yang paling dalam dari manusia yang

memungkinkannya untuk bersekutu dengan Tuhan.

Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan pandangannya pada

perkataan Paulus dalam I Tesalonika 5:23 dan penulis Ibrani dalam

Ibrani 4:12 yang secara jelas menyebutkan tiga unsur tersebut yang

berbunyi demikian:

"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan

semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak

bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." I Tes. 5:23

"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang

bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa

dan roh, sendi-sendi dan sumsum,; ia sanggup membedakan

pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibr. 4:12

b. Dikotomi

Dikotomi adalah pandangan yang percaya bahwa natur manusia terdiri

dari dua bagian saja, yaitu tubuh dan roh (jiwa termasuk di

dalamnya). Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan

pandangannya pada argumentasi berikut ini:

1) Ketika Allah menciptakan manusia, Allah menghembuskan ke

dalam manusia hanya satu prinsip saja, yaitu jiwa/napas yang

hidup. Kej. 2:7

Para penganut dikotomi memandang istilah jiwa dan roh di dalam

Alkitab bukan sebagai dua substansi yang berbeda, tetapi

merupakan istilah yang sering dipakai secara bergantian/bisa

dipertukarkan oleh penulis Alkitab, misalnya dalam Mat. 6:25;

10:28 (Manusia disebut dengan istilah tubuh dan jiwa) dan Pkh.

12:7; I Kor. 5:3,5 (manusia disebut dengan istilah tubuh dan

roh). Contoh lainnya adalah Kej. 41:8; Maz. 42:6; Mat. 20:28;

27:50; Yoh. 12:27; Ibr. 12;23; Why. 6:9.

2) Penyebutan jiwa dan roh secara bersamaan seperti dalam I

Tesalonika 5:23 dan Ibrani 4:12, tidak harus ditafsirkan sebagai

adanya dua substansi yang berbeda. Sebab jika ditafsirkan

demikian, maka manusia tidak hanya dibagi dalam tiga substansi

saja, melainkan lebih, misalnya dalam Mat. 22:37 menyebutkan

secara bersamaan hati, jiwa dan akal budi (pikiran).

3) Pada umumnya kesadaran manusia hanya menunjukkan adanya dua

bagian dalam diri manusia, yaitu unsur yang badaniah/jasad (yang

dapat dilihat) dan unsur rohaniah (yang tidak dapat dilihat).

c. Monokotomi

Monokotomi adalah pandangan yang percaya bahwa manusia merupakan

pribadi yang utuh yang tidak dipisah-pisahkan. Manusia tidak akan

bisa ada/hidup tanpa tubuh atau jiwa/rohnya. Tubuh tidak akan bisa

hidup tanpa jiwa/roh, demikian juga sebaliknya. Menurut teori ini,

istilah Alkitab "jiwa" dan "roh" hanyalah ekspresi lain dari

pribadi/hidup manusia itu sendiri.

3. KONDISI ADAM PADA WAKTU DICIPTAKAN

Kita telah mempelajari bahwa Adam diciptakan oleh Allah. Lalu

bagaimana kondisi Adam pada waktu diciptakan? Alkitab menyatakan

bahwa ketika Allah menciptakan Adam, ia dalam kondisi yang sangat

baik. Kejadian 1:31 mengatakan:

"Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu SUNGGUH AMAT

BAIK."

Jadi, kondisi Adam pada waktu itu adalah dalam keadaan sempurna dan

suci atau tanpa dosa.

4. TUJUAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA

Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Ia menciptakan manusia untuk

kemuliaan-Nya. Tuhan ingin manusia yang dibentuk menurut gambar dan

rupa-Nya dapat bersekutu dengan-Nya dan memuliakan-Nya. Alkitab

menyatakan: "...yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku...." Yesaya 43:7

DOA

"Bapa, terima kasih karena Engkau telah menciptakan saya dengan sangat

luar biasa ini. Khususnya, terima kasih karena Engkau menciptakan

saya agar saya dapat mengenal, mengasihi dan menyembah Engkau." Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar