Jumat, 14 Agustus 2009

Memilih pasangan

DAFTAR ISI

A. PEMILIHAN
Ayat Hafalan
1. Bagaimana Ishak Mendapatkan Seorang Istri
2. Menghadapi kesulitan-Kesulitan
3. Menikmati Berkat-Berkat Allah
4. Pertanyaan-Pertanyaan

B. PASANGAN
Ayat Hafalan
1. Dalam Perjanjian
2. Akibat Dosa
3. Kedatangan Yesus
4. Tanggung jawab Timbal balik
5. Sebuah Tim
6. Pemberian Total
7. Kepribadian yang Baru

DOA

______________________________________________________________________

MEMILIH PASANGAN
================

A. PEMILIHAN

Ayat Hafalan:

"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan
orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara
kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu
dengan gelap?" 2Ko 6:14

Bagaimana saya menemukan pasangan yang sesuai untuk saya?

Bagaimana saya tahu jika saya sudah menemukan pasangan yang sesuai?

Mencari kehendak Tuhan dalam mencari pasangan adalah langkah pertama
untuk membentuk suatu pernikahan yang berhasil. Pelajari dan ikuti
petunjuk-petunjuk yang diberikan Alkitab. Petunjuk yang paling
penting terdapat dalam 1Ko 10:31. Aku menjawab: "Jika engkau makan
atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,
lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah". Paulus mengharapkan
kita untuk melakukan segala sesuatu dalam hidup ini demi kemuliaan
Tuhan. Tentu saja pernikahan juga seharusnya membawa kemuliaan bagi
Tuhan. Kita diberikan janji dalam Ams 3:5-6, "Percayalah kepada TUHAN
dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan
jalanmu." Kita harus mempercayai Allah, mengenal Dia, memandang
kepada-Nya dan bukan kepada diri kita sendiri dalam mencari hikmat
dan pengertian. Maka Ia berjanji akan membuat jalan kita lurus dan
menunjukkan kepada kita jalan kebenaran.

Apakah bagian kita dalam memilih pasangan yang Allah inginkan bagi
kita? Kita perlu memerhatikan prinsip-prinsip yang akan menolong kita
memilih dengan bijaksana. Akankah Allah ingin kita memilih pasangan
yang tidak mengenal dan menghormati Dia? Perintah dalam Perjanjian
Baru adalah "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang
dengan orang-orang yang tak percaya." (2Ko 6:14). Sebagai seorang
Kristen, kita harus mengetahui tanpa ragu-ragu bahwa yang sesuai
dengan Allah haruslah seorang Kristen juga. Kej 24 menceritakan suatu
cerita dalam memilih pasangan hidup. Kita bisa melihat cerita
tersebut.

1. BAGAIMANA ISHAK MENDAPATKAN SEORANG ISTRI

Abraham sudah tua. Dia mengatakan kepada pembantu dan kepala
pelayannya, Eleazar, yang bertugas mengurusi semua miliknya, untuk
pergi ke negerinya dan memilih istri yang sesuai untuk Ishak. Dia
harus memilih wanita di antara bangsanya sendiri, yang adalah
penyembah Allah. Abraham berdoa supaya Eleazar mendapatkan petunjuk
Tuhan.

Ketika Eleazar tiba di kota Nahor di Mesopotamia dia segera berdoa
kepada Allah seperti ini, "Tuhan, Allah tuanku Abraham, buatlah
kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu
kepada tuanku Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan
anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air.
Kiranya terjadilah begini: anak gadis kepada siapa aku berkata: Tolong
miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah,
dan unta-untamu juga akan kuberi minum - dialah kiranya yang
Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak." (Kej 24:12-14).

Sebelum dia selesai berdoa, Ribka datang dengan buyung di atas
bahunya. Eleazar berkata kepadanya, "Tolong beri aku minum air
sedikit." "Minumlah." Kata Ribka, "Dan aku akan memberi minum unta-
untamu juga."

Ketika Ribka sudah selesai, Eleazar memberikan kepadanya sebuah
cincin emas, "Siapa ayahmu?" tanya Eleazar. Kakeknya adalah saudara
Abraham! Eleazar sangat takjub dan bersyukur kepada Tuhan. Dia
berlutut saat itu juga dan menyembah Allah. Allah sudah melakukan
itu, persis seperti yang diinginkan Abraham, sama seperti yang
didoakan oleh hamba tersebut. Allah sudah mengijinkan Eleazar
menemukan istri yang sempurna bagi Ishak.

"Ini adalah dari Tuhan. Jadilah seperti yang dikehendaki-Nya. Ribka,
maukah engkau pergi beserta orang ini dan menikah dengan Ishak?"
Tanya ibu dan saudaranya. "Mau" jawabnya. Eleazar, Ribka dan orang-
orang yang beserta dengan dia berjalan pulang. Ketika mereka sudah
dekat, Ribka melihat seorang pria berjalan di padang dan bertanya,
"Siapakah orang itu?" Ya, pria tersebut adalah Ishak. Cerita tersebut
diakhiri dengan menceritakan bahwa Ishak mengambil Ribka sebagai
istrinya dan dia mengasihi istrinya tersebut.

Apakah Allah menghargai kepercayaan Abraham dan Eleazar kepada-Nya?

2. MENGHADAPI KESULITAN-KESULITAN

Memilih pasangan hidup dapat membawa kita ke dalam keadaan yang
sulit. Renungkanlah kejadian-kejadian berikut ini dan tulislah
menurut Anda bagaimana seorang Kristen yang sedang mencari kehendak
Allah harus berbuat:

1. Seseorang mencoba untuk memaksa Anda menikah sehubungan dengan
penglihatan atau mimpi yang dia katakan berasal dari Tuhan.

2. Seseorang mengatur sebuah pernikahan bagi Anda. Mungkin karena
ketidakcocokan, waktu, atau situasi mengharuskan kita menikah
dengan seseorang yang tidak sesuai dengan pilihan kita.

Ingatlah, bahwa orang Kristen harus lebih mentaati Allah daripada
manusia. Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita
harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia." (Kis 5:29).
Ceritakan kepada orang-orang yang bersangkutan mengenai perasaan
Anda. Lakukan itu dengan seramah dan selembut mungkin. Mintalah
keberanian dan kekuatan dari Allah untuk menghadapi ketidaknyamanan
sekarang, daripada menyebabkan banyak orang tidak bahagia karena
terpaksa menerima suami atau istri yang tidak kita pilih.

3. MENIKMATI BERKAT-BERKAT ALLAH

"Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri
dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan
memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu -
kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan bertindak."
(Maz 37:3-5). Daud sang pemazmur, memberikan tiga tindakan yang akan
kita lakukan dalam berhubungan dengan Allah. Pelajarilah hal-hal
tersebut dan tulislah dibawah ini.

Salah satu hasil dari ketaatan ini adalah, "dan Dia akan memberikan
kepadamu kehendak hatimu." Rencana Allah untuk pernikahan Anda adalah
bagian dari rencana-Nya untuk hidup Anda. Berusahalah untuk mengikuti
kehendak-Nya setiap hari. Dia akan menunjukkan kepada Anda kehendak-
Nya untuk pernikahan Anda.

4. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Marilah kita melihat beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan orang
tentang memilih pasangan hidup.

1. Di mana saya akan bertemu dengan calon pasangan hidup saya? Anda
mungkin bertemu dengannya di sekolah, di gereja, di pertemuan
keluarga, atau di tempat yang lain. Tapi ingat, jangan mencari di
tempat yang salah. Para pembimbing dan orang Kristen yang sudah
dewasa dapat membantu dengan mengatur kegiatan-kegiatan dimana
anak-anak muda bisa berkumpul bersama.

DIA MAMPU UNTUK MEMIMPIN ORANG-ORANG YANG BERKENAN KEPADA-NYA
UNTUK BISA BERTEMU DI TEMPAT DAN WAKTU YANG TEPAT.

2. Apa yang akan saya rasakan jika saya bertemu dengan pribadi yang
khusus ini? Kita akan tertarik pada seluruh keberadaannya,
penampilannya, kerohaniannya, sifat dan ketulusannya,
kepandaiannya, dan banyak pengalaman atau karunia yang sudah Tuhan
berikan, bahkan kelemahannya. Janganlah memilih pasangan hidup
karena simpati, atau karena mengharapkan keuntungan atau materi,
juga janganlah karena alasan atau motivasi yang salah. Dasar
daripada pernikahan adalah komitmen, bukan hanya hidup bersama;
meskipun demikian, jauh lebih mudah jika misalnya mempunyai
kesenangan yang sama dan secara alamiah dapat saling mendapatkan
kebahagiaan dari pasangannya.

Pemilihan pasangan hidup menempati urutan kedua setelah keputusan
untuk menerima atau menolak Yesus. Tuhan akan memimpin pengambilan
keputusan yang berat ini jika kita mengikuti prinsip-prinsip yang
sudah diberikan-Nya kepada kita:

1. Memilih seseorang yang juga seorang Kristen.

2. Mengikuti pimpinan Tuhan daripada menerima pilihan orang lain.

Rencana Allah untuk memilih pasangan hidup merupakan bagian rancangan-
Nya bagi hidup kita secara keseluruhan.


B. PASANGAN

Ayat Hafalan:

"Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki
dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. Sebab sama seperti
perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki
dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah."
1Ko 11:11-12

Allah memilih untuk menciptakan dua jenis kelamin. Setiap pribadi
menjadi sempurna di dalam Kristus. "Dan kamu telah dipenuhi di dalam
Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa." (Kol 2:10). Allah
menghendaki supaya pria dan wanita saling melengkapi dalam
pernikahan. Mereka dipersatukan bersama untuk membentuk suatu
kesatuan pernikahan. Setiap pribadi yang disatukan dalam pasangan
akan membawa masing-masing suatu nilai tambah, tindakan untuk
memperkaya dan memperbaiki.

1. DALAM PERJANJIAN

Pengajaran Alkitab mengenai pernikahan menyebutkan bahwa pernikahan
adalah berarti pasangan, suatu ikatan janji antara dua orang. Ini
adalah suatu persetujuan yang secara bebas dibuat ketika seseorang
memberikan dirinya kepada pasangannya. "Kekasihku kepunyaanku dan aku
kepunyaan dia." (Kid 2:16). Tema yang dikidungkan di seluruh Kidung
Agung adalah suatu perasaan saling menyukai yang besar antara suami
istri. Sukacita, semangat dan kesukaan yang saling dibagikan muncul
dalam setiap paragraf. Dalam pernikahan, terjadi persatuan jiwa
dengan jiwa, tubuh dengan tubuh. Tidak ada pasangan yang bebas
terhadap yang lain. Mereka saling memerlukan. Namun demikian, dalam
Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki
tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki,
demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu
berasal dari Allah. 1Ko 11:11-12. Tiap jenis kelamin mempunyai
penghargaan yang sama dan mempunyai nilai yang unik di hadapan Allah.
"Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada
hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena
kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus." (Gal 3:28).

2. AKIBAT DOSA

Dosa mengakibatkan rusaknya rencana Allah. Laki-laki dan perempuan
melupakan bahwa hubungan antara pasangan adalah setara. Suami mulai
menjadi pasangan yang berkuasa, dan penghormatan sang istri tidak
lagi ditunjukkan.

3. KEDATANGAN YESUS

Tuhan Yesus membawa rencana yang baru. Ini betul-betul mengembalikan
rencana Allah yang sebenarnya. Paulus menyatakan. "Tidak ada lagi
Yahudi atau Yunani, budak atau orang merdeka, pria atau wanita,
karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus." (Gal 3:28). Petrus
memerintahkan sang suami untuk menghormati istrinya sebagai kawan
ahli waris dari Kerajaan Allah (1Pe 3:7). Dalam kekristenan,
penghargaan wanita yang terlupakan diterangi kembali dan nilai-nilai
mereka dinyatakan. Kristus mengembalikan kepada laki-laki suatu
karunia yang berharga yaitu memimpin sang istri sebagai pasangan yang
penuh. Istri bukan hanya penolong bagi suaminya dalam kehidupan
sekarang ini, namun juga merupakan kawan ahli waris bersamanya dari
hidup yang kekal.

4. TANGGUNG JAWAB TIMBAL BALIK

Dalam kekristenan sang suami dan istri masing-masing mempunyai hak
untuk mendapatkan kesetiaan yang penuh dari pasangannya. "Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan
dihakimi Allah." (Ibr 13:4). Beberapa kelompok masyarakat hanya
mengharapkan kesetiaan pihak istri, namun standar Tuhan adalah
kesetiaan oleh kedua pihak. Suami dan istri dipanggil untuk saling
mengasihi. "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." (Efe 5:25).
"Dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi
suami dan anak-anaknya..." (Tit 2:4). "...Dan rendahkanlah dirimu
seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus." Efe 5:21
menyatakan tanggung jawab dari sikap saling taat. Yaitu tiap pihak
secara sukarela dan mengasihi mau taat terhadap yang lain. Ketaatan
yang bersifat timbal balik ini memberikan kepada suatu keluarga dasar
yang kuat.

5. SEBUAH TIM

Sebuah pernikahan dimana tiap pihak mengenal nilai dan penghargaan
dari pasangannya akan menghasilkan hubungan yang paling indah. Tiap
pihak dapat menggunakan sumber, hikmat, atau pertolongan dari
pasangannya. Pasangan yang bisa saling menikmati satu dengan yang
lain sebagai teman dapat menemukan kesukaan yang besar dalam
kebersamaan mereka. Waktu untuk berdoa, berbicara dan membaca bersama
akan memperkaya hidup mereka. Pergi ke berbagai tempat bersama dan
saling berbagi pengalaman akan memberikan kepada mereka suatu ikatan
yang kuat. Hal-hal yang sederhana dalam hidup akan membawa arti yang
dalam ketika dibagikan kepada yang lain. Rencana Allah untuk Adam dan
Hawa bersama-sama untuk "Beranak cuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu" dan bersama-sama memerintah
atasnya (Kej 1:28).

"Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priska dan
Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu."
(1Ko 16:19). Juga bacalah Kis 18:1-4 dan Rom 16:3-5. Ayat-ayat ini
memberikan contoh-contoh yang baik tentang hubungan pernikahan.
Priskila dan Akwila disatukan dalam kasih dan dalam pelayanan mereka
terhadap Tuhan. Mereka juga bekerja bahu membahu sebagai pembuat
tenda. Mereka juga pasangan dalam mengajar Firman Tuhan.

6. PEMBERIAN TOTAL

Paulus melihat adanya kesetaraan antara hubungan suami istri. Bacalah
1Ko 7:3-5. Apakah suami istri diharapkan mempunyai keinginan seks?
Apakah tubuh masing-masing merupakan milik pasangannya? Saat Anda
membaca ayat-ayat tersebut, apakah Anda memerhatikan bahwa Paulus
menekankan akan adanya saling memberi antara suami istri? Bacalah
Efe 5 untuk mempelajari cara yang baru bagaimana seharusnya
sepasang suami dan istri berhubungan. Ketakutan ataupun tugas-tugas
yang menjengkelkan janganlah menjadi motivasi untuk istri. Melainkan,
dia memberikan dirinya sendiri "seperti kepada Tuhan." Hal itu
berarti memberi tanggapan dengan kasih, sukacita, dan kesenangan
hati. Dapatkah sang suami menyayangi istrinya? Dalam hubungan yang
baik, tiap pihak terus menerus memberi dan menerima kasih seperti
kasih Kristus. Ini merupakan pengalaman bertumbuh bersama. Kasih
Kristus adalah kasih yang tanpa syarat; kasih tersebut menerima,
memerhatikan, mengampuni dan mengasihi, bahkan ketika orang lain
sepertinya sudah tidak mungkin dikasihi.

7. KEPRIBADIAN YANG BARU

Pernikahan atau hubungan suami istri menciptakan pribadi ketiga yang
muncul dari persatuan tersebut. Jika dahulu mereka berpikir "aku" dan
"milikku," pasangan suami istri sekarang berpikir "kami" dan "milik
kami." Mereka mulai mengembangkan suatu kosa kata dan rencana yang
bersifat kerjasama. Jika yang satu merasa pedih, maka keduanya merasa
terluka, jika yang seorang bersukacita, maka keduanya akan bahagia.
Tidak ada hubungan antara manusia yang lain yang demikian rumit namun
saling menguntungkan.




DOA

"Bapa, kami mengucap syukur karena Engkau menuntun kami untuk
bertemu dengan pasangan kami. Biarlah bersama pasangan kami itu
rencama-Mu bagi hidup kami menjadi terwujud. Terpujilah Tuhan.
Amin"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar