Rabu, 12 Agustus 2009

Yesus penggenap nubuat

Pelajaran 01 - YESUS ADALAH PENGGENAPAN NUBUATAN PERJANJIAN LAMA

DAFTAR ISI

A. YESUS ADALAH ANAK DOMBA ALLAH YANG DINUBUATKAN
Ayat Hafalan
1. Perlunya Seekor Domba
2. Jenis Domba yang Dibutuhkan
3. Kematian Anak Domba adalah untuk Orang Berdosa
4. Jalan Pengampunan Dosa

B. KEHIDUPAN YESUS DI DUNIA TELAH DINUBUATKAN
Ayat Hafalan
1. Tempat Kelahiran-Nya Telah Dinubuatkan Sebelumnya (Mikha 5:1)
2. Perawan yang Akan Melahirkan Telah Dinubuatkan (Yesaya 7:14)
3. Yesus Mempunyai Roh Kudus Telah Dinubuatkan (Yesaya 42:1)
4. Penolakan Manusia akan Yesus Telah Dinubuatkan (Yesaya 53:3)
5. Yesus Masuk ke Yerusalem Telah Dinubuatkan (Zakharia 9:9)
6. Pengkhianatan akan Yesus Telah Dinubuatkan (Mazmur 41:10)
7. Kematian Yesus Telah Dinubuatkan
8. Kebangkitan Yesus Telah Dinubuatkan (Mazmur 16:10)

DOA

---------------------------------------------------------------------
Pelajaran 1
YESUS ADALAH PENGGENAPAN NUBUATAN PERJANJIAN LAMA

A. YESUS ADALAH ANAK DOMBA ALLAH YANG DINUBUATKAN

Pada pelajaran pertama ini, Anda akan mempelajari Yesus Kristus
sebagai Anak Domba Allah yang disebutkan dalam kitab PL. Pada masa
itu, domba digunakan sebagai korban penghapus dosa (korban yang
dibunuh dan diletakkan di atas mezbah) yang sifatnya tidak kekal
(karena harus dilakukan setiap tahun). Tetapi Yesus yang adalah Allah
sendiri turun ke dalam dunia menjadi Anak Domba untuk dikorbankan
sebagai penghapus dosa yang sifatnya kekal, karena dilakukan satu kali
untuk selamanya. Di samping itu, Anda juga akan belajar bagaimana
kitab PL telah berbicara mengenai prosesi kedatangan Anak Domba Allah
ke dalam dunia dan bagaimana kitab Perjanjian Baru (PB) menunjukkan
bahwa nubuat-nubuat ini digenapi dalam diri Yesus Kristus. Anda perlu
ingat bahwa para nabi PL hidup dan berbicara ratusan tahun sebelum
Yesus lahir. Mereka berbicara sebagaimana Tuhan mengajar mereka
melalui Roh Kudus. Dan hal-hal yang mereka katakan itu benar-benar
terjadi.

Ayat Hafalan:

"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan
ia berkata: "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa
dunia." (Yohanes 1:29)

Yohanes Pembaptis mengatakan secara langsung bahwa Yesus adalah "Anak
Domba Allah". Kata-kata tersebut mempunyai arti yang besar bagi para
pendengarnya karena seekor domba mempunyai fungsi sebagai korban
penghapus dosa mulai dari zaman PL hingga saat Yohanes mengeluarkan
perkataan itu. Jika Anda ingin mengerti dengan benar gambaran yang
diberikan kepada Yesus ini dan apa yang sudah Dia perbuat untuk umat
manusia, maka kita harus belajar tentang korban anak-anak domba dalam
PL.

1. Perlunya Sekor Domba

Dalam PL, ada banyak perintah yang diberikan Allah kepada umat-Nya.
Ada hal-hal tertentu yang tidak boleh mereka lakukan. Ada juga hal-
hal yang harus mereka lakukan. Bila seseorang mengetahui kehendak
Allah dan menolak untuk menaatinya, orang tersebut berdosa terhadap
Allah. Dosa adalah penolakan untuk melakukan kehendak Allah
karena kita memilih melakukan kehendak kita sendiri.

Sebagai contoh, bayangkanlah seandainya ada seorang laki-laki yang
hidup pada masa PL. Laki-laki ini telah berdosa terhadap Allah.
Sesudah berdosa, dia sangat menyesal dan mulai berpikir, "Apa yang
harus saya perbuat?" Lalu dia pergi kepada Imam dan berkata, "Saya
telah berdosa melawan Allah. Apa yang harus saya perbuat?"

Imam itu akan menjelaskan kepadanya bahwa dosa adalah suatu hal
yang sangat serius bagi Allah. Orang itu harus dihukum atau harus
ada orang lain yang menggantikan hukuman bagi dosa-dosanya. Yang
jelas, dosa membawa akibat, yaitu hukuman. Selanjutnya, imam akan
memberitahukan kepadanya bahwa Allah telah memberikan suatu rencana
sehingga seekor domba dapat dikorbankan untuk menghapus dosanya.
Artinya, domba itu harus menderita hukuman sebagai pengganti orang
berdosa tersebut. Dengan demikian dosa-dosanya dapat diampuni.
Bacalah Imamat 4:32-35.

Andai kata orang tadi memohon, "Biarkanlah saya mengakui dosa saya
padamu dan barangkali Allah akan mengampuninya." Maka imam itu akan
menjawab, "Tidak! Sesuai ketetapan Allah, di mana ada dosa, di situ
juga harus ada kematian untuk membayar hukuman atas dosa tersebut."

Ia mungkin berkata, "Saya berjanji bahwa saya tidak akan melakukan
dosa lagi. Dapatkah dosa ini diampuni tanpa mengorbankan seekor
domba?" Imam akan menjawab, "Tidak, sesuai dengan ketetapan Allah,
jika seseorang ingin agar dosa-dosanya diampuni, maka harus ada
darah yang tertumpah" (Ibrani 9:22). Akhirnya, setiap manusia perlu
meyadari bahwa jika dia benar-benar menghendaki agar dosa-dosanya
dapat diampuni, ia harus mengikuti ketetapan Allah, yaitu
mengorbankan seekor anak domba sebagai pengganti.

2. Jenis Domba yang Dibutuhkan

Allah telah menguraikan secara jelas dalam Alkitab bahwa jenis anak
domba yang dikorbankan harus yang terbaik atau tanpa cacat; tidak
sakit, terluka, atau yang tidak sempurna. Oleh sebab itu, ketika
seseorang membawa seekor anak domba kepada Imam, dia akan
memeriksanya dengan sangat cermat untuk meyakinkan bahwa anak domba
tersebut benar-benar telah memenuhi semua kriteria (memiliki semua
kualitas) yang ditetapkan dalam PL.

Allah sendiri telah menyampaikan pernyataan mengenai Yesus
demikian, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan"
(Matius 3:17). Yesus adalah satu-satunya pribadi yang memenuhi
semua kualifikasi seperti anak domba dalam PL. Dia adalah pribadi
yang sempurna dan tanpa dosa. Dengan demikian, Dia dapat menjadi
korban "Anak Domba" untuk menggantikan hukuman atas dosa-dosa kita.

3. Kematian Anak Domba adalah untuk Orang Berdosa

Jika domba yang dibawa telah dipandang baik oleh imam, ada dua hal
akan terjadi. Pertama, si pembawa korban akan meletakkan tangan
mereka di atas kepala anak domba tadi dan mengakui dosanya. Ini
adalah suatu gambaran bahwa dosa yang telah diakui orang itu telah
dipindahkan dan diletakkan di atas anak domba tersebut.

Kedua, domba yang memikul dosa dan kesalahan orang tadi harus mati.
Imam membawa domba tersebut dan dikorbankan menurut petunjuk yang
diberikan oleh Allah. Anak domba yang tak bersalah itu telah mati
untuk manusia yang bersalah.

Inilah yang terjadi ketika Yesus mati di atas kayu salib. Sebagai
Anak Domba Allah, Dia menanggung dosa-dosa kita pada diri-Nya
sendiri. Dia menderita dan mati oleh karena dosa-dosa kita. Hal ini
terjadi supaya kita memperoleh pengampunan dosa dan kehidupan kekal
selama-lamanya. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah" (2Korintus 5:21).

4. Jalan Pengampunan Dosa

Melalui pelajaran ini, Anda perlu memahami beberapa hal secara
jelas. Ini benar dalam masa PL dan juga masa kini, jika seseorang
mencari pengampunan atas dosa-dosanya, hal-hal berikut inilah yang
harus terjadi.

a. Dia harus menyadari bahwa dia telah berdosa terhadap Allah.
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah" (Roma 3:23).

b. Dia harus sungguh-sungguh menyesal atas dosa-dosa-nya. Dia harus
mau meninggalkan semua dosa-dosanya. Allah tidak akan menerima
suatu korban tanpa ada penyesalan yang dalam (Amos 5:21-24).

c. Dia harus menerima rencana pengampunan Allah. Hanya ada satu
cara untuk pengampunan, yaitu melalui Yesus Kristus Anak Domba
Allah.

Dengan mengerti hal-hal di atas dan tentang korban domba, Anda
dapat lebih mengerti akan apa yang dimaksud Yohanes Pembaptis
ketika dia memanggil Yesus dengan sebutan "Anak Domba Allah". Yang
dia maksudkan ialah bahwa Yesus adalah Juru Selamat tanpa dosa yang
telah Allah utus ke dalam dunia untuk mati menanggung dosa-dosa
kita.


B. KEHIDUPAN YESUS DI DUNIA TELAH DINUBUATKAN

Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari beberapa kebenaran agung
yang berhubungan dengan Tuhan kita, Yesus Kristus, sebagaimana
diajarkan dalam firman Tuhan, yaitu Alkitab. Ratusan tahun sebelum
Yesus lahir, para nabi dari Perjanjian Lama (PL) telah banyak
berbicara tentang pesan Allah kepada manusia. Pesan itu adalah bahwa
Allah akan mengirimkan seorang Juru Selamat (seseorang yang akan
membebaskan manusia dari dosa dan menjadikannya benar di hadapan
Allah) ke dalam dunia. Mereka tidak hanya membicarakan prosesi
kedatangan-Nya, tetapi juga hal-hal tertentu yang akan terjadi dalam
kehidupan-Nya.

Ayat Hafalan:

"Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barang siapa percaya
kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-
Nya." (Kisah Para Rasul 10:43)

Ayat tersebut adalah perkataan Rasul Petrus ketika berkhotbah di
hadapan sekelompok orang. Dia mengingatkan mereka akan semua yang
telah dikatakan para nabi tentang Yesus dan bagaimana keselamatan
(menjadi benar di hadapan Allah) dapat diterima lewat iman dalam
Yesus. Artinya, semua hal yang berhubungan dengan diri-Nya telah
diberitahukan (dinubuatkan) jauh sebelum ia lahir ke dalam dunia ini.

1. Tempat Kelahiran-Nya Telah Dinubuatkan Sebelumnya (Mikha 5:1)

Mikha menyampaikan kata-kata ini lebih dari tujuh ratus tahun
sebelum Yesus dilahirkan. Memang mustahil bagi manusia bisa
mempunyai pengetahuan seperti itu. Hanya oleh Roh Kudus yang bisa
memberitahukannya. Melalui Matius 2:1-6 kita tahu bahwa Yesus
adalah orang yang menggenapi nubuat dalam PL ini.

2. Perawan yang akan Melahirkan Telah Dinubuatkan (Yesaya 7:14)

Ketika Yesaya berbicara tentang seorang perawan yang akan
melahirkan Yesus, ia sama sekali tidak tahu kapan hal itu akan
terjadi. Ini juga merupakan sesuatu yang mustahil bahwa seorang
perawan dapat melahirkan, jika bukan karena kuasa dari Allah yang
menyebabkan perkara itu bisa terjadi. Tetapi dari Lukas 1:26-35,
kita tahu bagaimana Maria, seorang perawan (dia belum menikah),
menjadi ibu Yesus. Meskipun Yusuf diketahui sebagai ayah Yesus,
firman Allah mengajarkan dengan jelas kepada kita bahwa Yusuf dan
Maria tidak hidup bersama sebagai suami istri sampai Yesus lahir.
Kita mempelajari hal ini dalam Matius 1:18-25. Semuanya terjadi
tepat seperti yang Allah firmankan Allah lewat Nabi Yesaya.

3. Yesus Mempunyai Roh Kudus yang telah Dinubuatkan (Yesaya 42:1)

Ketika membaca PB, kita menemukan janji yang telah diucapkan oleh
Yesaya ini benar-benar digenapi. Yesus dipenuhi Roh Allah, yang
disebut Roh Kudus dalam PB. Bacalah dengan teliti Yohanes 1:32-34.
"Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman
Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-
Nya" (Yohanes 3:34-35).

4. Penolakan Manusia akan Yesus telah Dinubuatkan (Yesaya 53:3)

Sudah bertahun-tahun orang Israel menantikan seorang Juru Selamat
sebagaimana dinubuatkan oleh para nabi. Tetapi mereka tidak tahu
seperti apa Juru Selamat yang akan diutus Allah kepada mereka.
Mereka mengharapkan seorang Juru Selamat yang bisa menyelamatkan
mereka dari musuh-musuh Israel dan memberikan kekayaan dan kuasa
yang besar. Tapi Allah mengutus Yesus bukan untuk melakukan
keinginan manusia tapi untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosa
mereka. Karena itu Yesus datang memberitahukan tentang dosa manusia
dan kebutuhan untuk berpaling dari dosa-dosa mereka. Manusia
menjadi menolak Yesus. Nubuat ini telah disampaikan lama sebelum
terjadi dan dari kitab PB kita membaca bagaimana pemerintah dan
pemimpin agama membenci Yesus dan akhirnya memakukan-Nya di atas
kayu salib. Bacalah penolakan akan Yesus di dalam Matius 27:22-23,
"Kata Pilatus kepada mereka, 'Jika begitu apakah yang harus
kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus?' Mereka semua berseru.
'Ia harus disalibkan!' Katanya, 'Tetapi kejahatan apakah yang telah
dilakukan-Nya?' Namun mereka makin keras berteriak, 'Ia harus
disalibkan!'"

5. Yesus Masuk ke Yerusalem Telah Dinubuatkan (Zakharia 9:9)

Nubuat ini menerangkan dengan jelas bagaimana Yesus masuk ke
Yerusalem dengan kemenangan-Nya, seperti manusia yang rendah hati
mengendarai seekor keledai. Sekarang bacalah Matius 21:1-9.
Peristiwa ini juga terjadi dalam hidup Yesus tepat seperti yang
telah dijanjikan Nabi Zakharia jauh sebelumnya.

6. Pengkhianatan akan Yesus Telah Dinubuatkan (Mazmur 41:10)

Ayat ini menceritakan kepada kita bahwa pengkhianatan terhadap
Yesus dilakukan oleh seorang sahabat karib-Nya. Sahabat yang
dimaksud ialah Yudas Iskariot. Dia hidup bersama Yesus selama 3
tahun sebagai salah seorang murid-Nya. Dia ikut melayani, tapi
hatinya tidak benar dihadapan Allah. Dalam Yohanes 12:6 dikatakan
bahwa hal itu dikatakannya bukan karena ia memerhatikan nasib
orang- orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia
sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Karena cintanya akan uang, dia setuju mengkhianati Yesus dan ini
merupakan penggenapan dari nubuatan dari Mazmur 41:10, "Bahkan
sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah
mengangkat tumitnya terhadap aku." Bacalah bagaimana nubuat
tersebut telah digenapi dalam Matius 26:14-16.

7. Kematian Yesus telah Dinubuatkan

Dalam PL, banyak nubuat yang menceritakan kematian Yesus, yang
tidak bisa dipelajari semuanya dalam pelajaran singkat ini. Kita
akan memerhatikan beberapa dari nubuatan-nubuatan itu. Pertama,
bacalah kematian Yesus di atas kayu salib dalam Matius 27:27-50.
Sekarang, mari kita lihat beberapa ayat dalam PL yang menubuatkan
peristiwa-peristiwa yang benar terjadi dari kematian Yesus itu.

a. Yesus berseru kepada Allah, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan
tidak menolong." (Mazmur 22:2). Digenapi dalam Matius 27:46,
"Kira-Kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eli,
Eli lama sabakhtani?' Artinya: AllahKu AllahKu, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?"

b. Manusia mengolok-olok dan membenci Dia. Perhatikan, "Tetapi aku
ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang
banyak. Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka
mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya. 'Ia menyerah
kepada Tuhan; biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia
berkenan kepadanya?'" (Mazmur 22:7-9). Bacalah Matius 27:39-43
sebagai penggenapannya.

c. Paku-paku dipakukan ke dalam tangan dan kaki-Nya. "Sebab anjing-
anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku,
mereka menusuk tangan dan kakiku" (Mazmur 22:17). Bacalah
Yohanes 20:25, "Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya,
'Kami telah melihat Tuhan!' Tetapi Tomas berkata kepada mereka,
'Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku
mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan
tanganku ke dalam lambung-Nya sekali-kali aku tidak akan
percaya.'

d. Mereka bertaruh untuk pakaian Yesus. "Mereka mambagi-bagi
pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas
jubahku" (Mazmur 22:19). Bandingkan dengan Matius 27:35,
"Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagikan pakaian-Nya
dengan membuang undi."

e. Kematian-Nya di atas kayu salib adalah karena dosa-dosa kita.
"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita: ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti
ombak, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi
TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian"
(Yesaya 53:5-6). Baca dalam 2Korintus 5:21, "Dia yang tidak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

f. Dia tetap diam dalam pengadilan. "Dia dianiaya, tetapi dia
membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian" (Yesaya 53:7b). Digenapi dalam
Matius 27:12-14, "Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam
kepala dan tua-tua terhadap Dia Ia tidak memberi jawab apa pun.
Maka kata Pilatus kepada-Nya: 'Tidakkah Engkau dengar betapa
banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?' Tetapi Ia
tidak menjawab satu kata pun sehingga wali negeri itu sangat
heran."

g. Dia dipandang sebagai seorang berdosa. "Sebab itu Aku akan
membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia
akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai
ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan
karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun
ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-
pemberontak" (Yesaya 53:12). Bacalah Markus 15:27, "Bersama
dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah
kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya."

8. Kebangkitan Yesus telah Dinubuatkan (Mazmur 16:10)

Sekarang, bacalah Kisah Para Rasul 2:22-27. Ketika Petrus
berkhotbah pada hari Pentakosta, dia menggunakan ayat-ayat dari
Mazmur 16:10 sebagai bukti bahwa Allah telah menubuatkan
kebangkitan Yesus. Ketika Petrus selesai menyampaikan pesannya,
banyak orang insaf bahwa Yesus telah memenuhi nubuat-nubuat dalam
PL. Mereka kemudian percaya bahwa Yesus pasti Juru Selamat yang
dijanjikan dalam PL. Hari itu, sekitar tiga ribu orang berpaling
dari dosa- dosa mereka dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru
Selamat mereka. Ketika mereka melakukan hal ini, mereka menerima
pengampunan dosa dan hidup yang kekal.



DOA

"Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau datang ke dunia ini.
Kedatangan-Mu tidak Engkau sembunyikan, tetapi Engkau telah
sampaikan lewat para nabi jauh sebelum semuanya terjadi. Engkau
datang sebagai Anak Domba Allah yang sempurna dan tanpa dosa dengan
tujuan menggantikan hukuman atas dosa-dosaku, sehingga aku beroleh
pengampunan dosa dan dinyatakan benar di hadapan Allah. Terima
kasih Tuhan. Amin"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar